Ayam Serama |
Itulah yang terjadi dalam kontes ayam serama yang digelar Komunitas Pecinta Ayam Serama Sumatera Selatan (KAPASS), di Taman Kambang Iwak, kemarin (20/3). Ada 54 peserta dari berbagai daerah mengikuti kontes tersebut.
Kontes melombakan tujuh kategori sesuai umur dan bobot ayam serama. Dimana setiap ayam harus tampil diatas meja untuk dinilai tim juri. Mulai dari jengger, kepala, bulu leher, bulu sayap, ekor dan sampai kaki.
Menariknya lagi, masing-masing peserta menamai ayam serama nya dengan tokoh kartun, pelawak dan tokoh film Majapahit. Seperti Mpok Nori, Naruto, Pikacu, dan Mantili. Harga ayam serama ini berkisar Rp 3 juta per ekor. Selain dari Palembang, peserta ada yang datang dari Lampung, Bengkulu dan Riau.
Menurut Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Komunitas Pecinta Ayam Serama Sumsel, M Berli, kontes ayam serama yang juga ayam terkecil didunia ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar penggemar dan penghobinya. Apalagi pasca flu burung, ayam serama mulai bangkit kembali dari tidurnya.
“Boleh dikatakan pecinta ayam serama bangkit dan lebih banyak lagi di nusantara ini. Dulu cuma beberapa provinsi, sekarang hampir diseluruh Indonesia itu ada penghobi ayam serama. Palembang masuk dalam tiga kategori kota yang menjadi sentra ayam serama. Meliputi Banyuwani, Madura dan Palembang,” terangnya.
Komunitas pecinta ayam serama di Sumsel yang tergabung dalam Kapass 30 orang. Sedangkan untuk peternak ada 10 orang dan rata-rata pecinta ayam serama dari pulau Jawa mengambil dan membeli dari peternak ayam serama di Palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar